hai semua di pos pertamaku ini aku mau berbagi tentang pengalaman cinta, yah pasti kalian semua pernah merasakan apa itu cinta, sebelumnya aku Fadill yah akrab di panggil sama teman temanku, aku mengidolakan salah satu grup band asal indonesia yakni WALIBAND kenapa wali?? menurutku mereka itu layak untuk menjadi panutan buatku dimana mereka semua itu lulusan anak pesantren yang ingin sukses di dunianya tanpa meninggalkan agama mereka ISLAM.
yasudah CERITAKU seperti tugas bahasa indonesia : Berawal dari masa-masa pertama
masuk SMA, pada waktu itu aku yang baru masuk di sebuah salah satu SMA di
Tangerang terbilang murid yang pemalu bicara, sama teman-teman yang lain saja aku enggan bicara, ataupun untuk sekedar menyapa.
Pada suatu saat aku sedang berjalan sendiri
di sekolahku lalu aku melihat seorang wanita cantik berjilbab, aku pun penasaran
dan sangat ingin tahu nama wanita itu, aku pun memberanikan diri dengan
malu-malu dan gugup, “hey……..bobo….leh kenalan eng….gak, nama saya Fadill“ wanita itupun menjawabnya “boleh kenalin nama aku Aisyah“ sambil tersenyum
manis kepadaku, akupun semakin tergila-gila kepada Aisyah.
Pada malam harinya aku senyam-senyum
sendiri dirumah, lalu Ibuku melihatku dan berkata “nak, kenapa kamu
senyam-senyum sendiri“ bukannya aku tapi malah Ayahku yang menjawab “biasa
anak muda lagi jatuh cinta“ ucap Ayah ku, lalu aku pun bicara “hemmz, Ayah
sama Ibu ini sama saja mau tau aja urusan anak muda, gak tau anaknya lagi seneng
ganggu aja.“ sambil berjalan menuju kamarku dan tidur.
Pada keesokan harinya, disekolah aku yang
tadinya pemalu menjadi cowok yang cool dan percaya diri karena sedang jatuh
cinta, temen-temenku pun heran karena aku tidak seperti biasanya. Lalu ku
bertemu dengan Aisyah dan dengan percaya dirinya aku berkata dan menyapa Aisyah
“hey Aisyah, cantiknya kamu hari ini,” Aisyah pun merespon dengan kata
“terimakasih, kamu bisa aja Dil” jantung aku pun berdegup begitu kencang ketika
Aisyah melihatnya dengan senyum manisnya, dan aku pun ingin Aisyah tahu isi
hatiku yang sebenarnya, akhirnya saat itu juga Aku mengungkapkan perasaannya
“Aisyah maukah kamu jadi kekasihku??” kata ku dengan malu-malu, dan tiada kata
yang diucap Aisyah selain “Ya” aku diterima, dan Aisyah adalah cinta pertamaku.
Hubungan awalnya baik-baik saja dan
tidak ada masalah, namun setelah lama sikap Aisyah berubah dan selalu menyakiti ku, pada suatu hari aku bertanya kepada Aisyah “Aisyah kenapa kamu berubah apa
salahku padamu?? Apa kamu tak merasakan pengorbanan yang ku lakukan,” Aisyah
pun menjawab dengan lantang “aku ragu padamu Dil.” “Apa yang harus ku lakukan
agar kamu percaya” ucap ku lalu Aisyah pun berkata “jika memang ia kamu cinta
aku, berlarilah dari sini sampai ke pantai.” Jaraknya pun sangat jauh, namun ku pun mengikutinya karena ku sangat mencintai Aisyah.
Akhirnya pada hari Minggu Aisyah sudah
menunggu di pantai, dan aku mulai berlari dengan penuh semangat dan pantang
menyerah, dan akhirnya akupun sampai di pantai, namun sesampai ku di pantai,
Aisyah malah pergi bersama cowok lain, sungguh sakit hati ini. Aisyah pun
pergi meninggalkan ku tanpa berbicarara sedikitpun dengan ku. akupun
terdiam sejenak dan menangis, dalam hati ku berkata, “ya Allah mengapa hidupku
seperti ini, ketika ku mulai menemukan cinta, mengapa aku harus kehilangannya?
Padahal begitu besar cintaku padanya, namun mengapa dia khianatiku, puaskah kau
telah lukaiku Aisyah.!!” Lalu sedikit demi sedikit aku pun beranjak pergi dari
pantai itu, di sepanjang jalan aku hanya melamun saja.
Akhirnya aku pun mulai merelakan
kepergian Aisyah walaupun hati ini begitu sangat sedih dan penuh duka, tidak
seperti Aisyah yang dengan teganya menyakiti dan mengkhianati hati serta
cintaku berbahagia dengan kekasih barunya, aku hanya melamun dan bersedih
serta merenung, dalam hatiku berkata “egokah aku mencintaimu walau ku tahu kau
tak memilihku, biarlah semuanya menjadi kenangan pahit hidupku dan semoga kamu
bahagia meski disini hatiku sakit”
Setelah kejadian itu aku kemudian
memutuskan kepada diriku sendiri untuk lebih berusaha mengejar prestasi demi
prestasi untuk membahagiakan kedua orang tuaku, dam memutuskan untuk tidak
berpacaran dan lebih mengutamakan pelajaran.
Karya
: Fadill
Kelas : XII IPA4